Selasa, 24 Desember 2013

ATIS (Audio Telecommunication International Systems)


http://techflavour.files.wordpress.com/2013/01/atis.jpeg 
ATIS (Audio Telecommunication International Systems), adalah sebuah generasi baru dari Instant Recall Recorders (IRC) dalam teknologi solid-state, yang dapat dikoneksikan ke dalam audio source berupa telepon atau handphone GSM/AMPS/CDMA dan akan merekam atau menyadap seluruh komunikasi suara dengan kapasitas aktif lebih dari 680 menit dan 1000 panggilan yang berbeda. Kompresi algoritma yang ada di dalam ATIS telah memperbesar kapasitas penyimpanan dan kualitas suara yang cukup jernih. Dengan menggunakan koneksi telepon,


ATIS dapat mengidentifikasi penelepon, waktu telepon dan nomor penelepon via RS 232 link built-in. Teknologi penyadapan sebelumnya hanya terbatas digunakan untuk menyadap frekuensi GSM saja atau CDMA saja. Beberapa contoh model alat sadap adalah Cellular Monitoring CDMA Intercept model G-Com 2066 untuk penyadapan frekuensi CDMA dan Cellular Monitoring GSM Intercept model GSM 3060TP untuk penyadapan frekuensi GSM. Cellular Monitoring CDMA Intercept model G-Com 2066 merupakan alat yang digunakan untuk menangkap, menyimpan, dan dan juga buisa memutar kembali percakapan telephone dari jaringan telephone selular CDMA. Alat ini digunakan oleh penegak hokum dan juga lembaga pemerintahan untuk memantau dan menyimpan percakapan telepon seluler CDMA dari tersangka kriminal, militan, teroris, dan mereka yang melakukan spionase. G-Com Intercept 2066 CDMA juga berfungsi sebagai SMS Intercept, mampu menangkap SMS (layanan pesan singkat).

Intercept CDMA merupakan sistem pasif, di mana tidak ada sinyal yang dikirimkan dari sistem alat tersebut. Selain itu, Intercept CDMA tidak mempengaruhi komunikasi selular antara handset ponsel dan penyedia layanan selular. Oleh karena itu, jaringan telepon seluler tidak menerima gangguan elektromagnetik. Sistem cellular intercept beroperasi secara otomatis mendeteksi sinyal dari jaringan CDMA. Selain bekerja sebagai mobile phone intercept di jaringan CDMA, alat ini juga mengangkap kanal control dan juga percakapan dengan melalui kanal trafik. Cellular Monitoring GSM Intercept model GSM 3060TP adalah alat yang digunakan untuk menagkap sinyal dari jaringan GSM. GSM Interception digunakan untuk untuk pemantauan selular ponsel dengan menyadap percakapan. Alat ini digunakan untuk penegakan hukum dan juga lembaga pemerintah. GSM Interceptor juga dapat merekam secara real time dan menyadap pembicaraaan dari penggunak jaringan GSM. Alat ini biasanya digunakan oleh penegak hukum untuk memantau dan menyimpan percakapan telepon dari seluler GSM untuk kepentingan hukum.

Contohnya adalah KPK Teknologi yang digunakan KPK dalam melakukan aksi sadap terbilang canggih. Lembaga itu lewat daftar isian proyek tahun 2005 membeli alat sadap jenis portabel A (laptop dan receiver) seharga Rp 1,512 miliar, jenis B Rp 5,25 miliar, dan jenis C Rp 4 miliar. Kemudian satu unit LID monitoring centre (LID MC) seharga Rp 17,31 miliar. Alat penyadap tersebut dinamakan audio telecommunication international systems (ATIS) Gueher, buatan Jerman, ditambah beberapa kelengkapannya. KPK juga memiliki peralatan firing buatan AS dan macro system buatan Polandia.

ATIS merupakan generasi terbaru dari instant recall recorders (IRC) yang dapat dikoneksikan ke dalam audio source berupa telepon tetap atau ponsel GSM/ AMPS/ CDMA. Alat itu mampu merekam dan menyadap seluruh komunikasi suara dengan kapasitas aktif lebih dari 680 menit dan 1.000 panggilan yang berbeda. Kompresi algoritma (rancangan program komputer) yang ada di dalam ATIS telah memperbesar kapasitas penyimpanan dan kualitas suara yang cukup jernih. Dengan menggunakan koneksi telepon, ATIS dapat mengidentifikasi penelepon, waktu percapakan terjadi dan nomor penelepon melalui RS 232 link built-in.

Seseorang bisa saja gonta-ganti nomor ponsel, tetapi jika dia masih menggunakan ponsel yang sama, tetap saja bisa tersadap karena international mobile equipment identity (IMEI)-nya sudah terekam oleh sistem. Alat ini memang canggih. Begitu nomor disadap, dia langsung merekam mesin ponselnya, termasuk posisi geografisnya pun bisa dilacak. Jika posisinya telah terlacak, petugas lain akan mendatangi lokasi target sambil membawa unit yang lebih portabel. Penyadapan tentu tidak bisa berlaku surut. Pembicaraan-pembicaraan sebelum seseorang disadap tidak bisa dideteksi. Jadi, saat ini sadap-menyadap ponsel bukanlah teknologi yang sama sekali baru. Asalkan punya uang, orang bisa membeli secara bebas alatnya, yang banyak ditawarkan di internet atau di pertokoan Glodok dan Roxy Jakarta. Sebuah situs web iklan di internet, menawarkan alat sadap bernama Reuven-GSMSL, yang disebutkan bisa menyadap telepon, faksimile, panggilan data untuk rumah, kantor, atau instansi. Selain itu mampu merekam dan mentransfer hasil rekaman secara real-time melalui jaringan GSM kepada nomor lain, baik itu ponsel ataupusat monitoring.

Alat itu mudah dioperasikan dan dapat di-setting jarak jauh dengan men-dial nomor GSM yang telah dimasukkan ke dalam perangkat tersebut. Jika kita tidak bisa membeli apat penyadap, apakah kita bisa meminta data pembicaraan melalui operator ponsel? Jawabnya: tidak bisa. Soalnya berdasarkan UU Telekomunikasi No 36 Tahun 1999 disebutkan bahwa setiap penyelenggara jasa telekomunikasi wajib merahasiakan data pelanggan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar