Cara Kerja Web Server
Apabila tersedia, maka web server akan mengirimkan data kepada browser. Apabila permintaan tidak ditemukan atau terjadi error maka web server akan mengirimkan pesan error kepada browser. Pembentukan koneksi, permintaan data, penerimaan data dari browser ke web server diatur dalam sebuah kode RFC2616. RFC2616 mencantumkan status web server dalam bentuk kombinasi tiga angka yang memiliki arti berbeda-beda. Status ini muncul di peramban saat kita mengakses web server tertentu. Status-status dari web server tersebut adalah :
100 : Continue
101 : Switching protocols
200 : OK
201 : Created
202 : Accepted
203 : Non-authoritative information
204 : No Content
205 : Reset Content
206 : Partial Content
300 : Multiple choices
301 : Moved permanently
302 : Found
303 : See other
304 : Not modified
305 : Use proxy
307 : temporary redirect
400 : Bad request
401 : Unauthorized
402 : Payment required
403 : Forbidden
404 : Not found
405 : Method not allowed
406 : Not acceptable
Pada jaman sekarang ini, sudah banyak tersedia vendor-vendor yang menyediakan layanan web server, baik yang berbayar maupun yang bersifat gratis, dengan masing-masing yang menawarkan kelebihan yang dimiliki web server milik mereka. Vendor-vendor yang ada tersebut seperti IIS yang merupakan kepemilikan Microsoft, Apache, Nginx dan Google GWS. Pangsa pasar yang dikuasai masing-masing vendor inipun berbeda-beda. berdasarkan riset yang dilakukan Netcraft pada Mei 2013, diperoleh hasil bahwa web server dengan penggunaan yang terbanyak adalah Apache dengan besar persentase pemakai sebesar 53,42%, lalu diikuti oleh IIS dengan persentase pengguna 16,69%, Nginx sebesar 15,52% dan Google GWS dengan persentase sebesar 3,42%. Berikut akan dijelaskan secara singkat dan jelas mengenai masing-masing web server yang dimiliki vendor-vendor tersebut.
Apache Web Server
Merupakan web server terbaik berdasarkan riset dari Netcraft dengan pengguna terbanyak. Kelebihannya dengan tiingkat kehandalan dan kestabilan yang tinggi serta fitur-fitur yang terbilang sangat lengkap membuat banyak pengguna mempercayakan Apache sebagai web server mereka. Selain itu sifatnya sebagai open source membuat web server ini menjadi web server yang gratis. Apache yang bersifat open source ini membuat para pengguna web server memfavoritkannya dan banyak dukungan-dukungan yang datang dari komunitas-komunitas dan sponsor untuk ikut mengembangkan web server ini sehingga menjadikan web server ini semakin handal. Apache web server dapat berjalan pada sistem operasi berbasis Windows atau Unix.
IIS Web Server
Adalah web server buatan Microsoft. Berbeda dengan Apache yang open source, untuk mendapatkan dukungan teknis penuh maka otomatis kita sebagai pengguna harus membeli lisensi IIS dari Microsoft. IIS menawarkan sistem jaringan antar muka yang mudah, aman dan stabil. Sesuai dengan perusahaan dimana IIS dikembangkan, maka IIS hanya bisa berjalan pada sistem operasi berbasis Windows.
Nginx Web Server
Alternatif lain web server yang bersifat open source adalah Nginx ( dibaca engine-x). Kelebihan dari Nginx web server hampir sama seperti Apache, bahkan beberapa riview dari pengguna adalah konfigurasi Nginx yang lebih mudah daripada Apache. Jadi untuk pengguna yang ingin menjalankan web server yang ringan dengan sistem pengoperasian yang mudah, maka cukup menggunakan Nginx.
Google Web Server (GWS)
Adalah web server buatan Google,Inc yang bersifat tertutup dan hanya digunakan oleh pihak Google sendiri sebagai web server mereka. Belum banyak info yang bisa didapat mengenai web server yang satu ini dikarenakan masih dalam tahap riset oleh Google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar