Tren BYOD (Bring Your Own Device) sering disebut sebagai
dampak dari revolusi smartphone, yang memperbolehkan karyawan membawa perangkat
pribadi dalam area perusahaan. Saat ini, BYOD menciptakan tantangan baru bagi
departemen teknologi informasi (TI) dalam hal manajemen dan keamanan data
perusahaan.
CommVault Systems menguraikan hal-hal yang 'boleh dan tidak
boleh' dilakukan oleh para CIO dan Departemen TI yang sedang khawatir dan ingin
melakukan manajemen data yang efektif dan efisien dalam lingkungan yang selalu
berubah dan semakin mobile.
1. Jangan Mengeluarkan Uang Hanya Karena Harus
CIO yang berpikiran ke depan
harus menghadapi kenyataan bahwa BYOD akan tetap ada, dan prioritasnya harus
pada pengamanan data. Piranti lunak terbaru memiliki kemampuan yang
memungkinkan organisasi untuk secara mudah mengamankan, membagi, mencari dan
memulihkan file pengguna baik yang ada di mobile, desktop ataupun laptop,
bahkan tanpa campur tangan TI.
2. Jangan Abaikan Peraturan
Ada kesalahan umum yang dilakukan
Departemen TI, yaitu mengabaikan prasyarat bahwa perangkat mobile EDFE juga
terikat pada peraturan yang ada. Seiring tren BYOD tumbuh, demikian juga
ancaman keamanan dan perlindungan data. Karena banyak organisasi yang tak lagi
punya kendali besar atas cara karyawannya mencampuradukkan penggunaan perangkat
pribadi dan perangkat kerja, serta data yang terkait. Akibatnya, file yang
sensitif akan terbawa ke luar kantor, seringkali tanpa enkripsi dan
perlindungan yang cukup, sehingga data tersebut mudah terungkap akibat
pencurian, kehilangan atau kerusakan
3. Lakukan Adaptasi Manajemen Data ke Pekerja
Mobile
Arsitektur penyimpanan dan
perlindungan data yang ada saat ini bisa diperkuat dengan kemampuan
sinkronisasi antar PC dan pencarian file native lewat plug-in di Windows yang
memungkinkan perusahaan tetap memiliki kendali atas data dan informasi
miliknya, di saat yang sama karyawan yang berwenang tetap diberi kemampuan
untuk berbagi file secara aman antara perangkat-perangkat yang ia miliki. Ini
akan memitigasi risiko yang terkait dengan perlindungan, akses dan manajemen
data jarak jauh, di saat yang sama tetap mendorong produktivitas dengan
memungkinkan informasi tersedia secara cepat, portabel dan aman melalui awan
data perseorangan.
4. Jangan Lupa Akses Data Berlaku Dua Arah
Departemen TI kerap sangat fokus
pada perlindungan data dari akses yang tidak bewenang, namun, menyediakan dan
mengatur akses yang aman terhadap data yang dibuat oleh karyawan pada perangkat
pribadi mereka juga penting. Pekerja mobile harus diberikan akses yang aman dan
mandiri pada data perusahaan dari mana saja. Untuk mendukung efisiensi, data
harus tetap bisa diakses dengan mudah bagi individu yang berwenang.
5. Selalu Tanyakan Soal Kompatibilitas Sejak
Awal
Solusi modern yang multi-vendor
dan multi-point sering mengarah pada masalah kompatibilitas besar, yang
kemudian bisa semakin parah seiring masuknya perangkat EDGE pribadi. Organisasi
bisa hemat waktu, sumber daya dan biaya, sambil tetap meningkatkan kolaborasi
antara 'pulau-pulau' operasional, dengan cara menerapkan pencarian cerdas dan
mendapatkan wawasan akan aset informasi di seluruh korporasi. Piranti lunak
manajemen data saat ini harusnya bisa dioperasikan dengan mudah dan mengakses
secara luas, aplikasi, sistem file dan platform penyimpanan yang terhubung
dengan jaringan.
6. Lakukan Sinkronisasi Tanpa Kesulitan
Data harus bersifat cair, tak
peduli apakah ia dihasilkan dari perangkat perusahaan atau pribadi karyawan; di
kantor ataupun di rumah. Karyawan harus bisa mengakses file terbaru, dan setiap
versi file itu – tanpa menghiraukan perangkat apa yang dipakai untuk membuatnya
– melalui sinkronisasi otomatis untuk berbagi file lintas laptop, desktop,
smartphone dan tablet.
7. Amankan Data, Bukan Perangkat
BYOD tak bisa dihindari lagi akan
menjadi makin umum di lingkungan kerja yang senantiasa berubah. Meski pun hal
ini mungkin telah mengganggu pikiran TI sejak beberapa waktu, perangkat akses
jarak jauh dan pribadi karyawan tak seharusnya jadi ancaman bagi keamanan data.
Bahkan, pengambil keputusan bidang TI yang berpikiran ke depan akan mencari
cara untuk menerapkan tren ini, yang harus dilihat sebagai perkembangan jangka
panjang, bukan sekadar tren sesaat, dalam solusi manajemen data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar