a. Jenis Proyektor
Proyektor ada dasarnya dibagi menjadi dua jenis yaitu elektronik dan transparansi.
1. Proyektor elektronik
- Proyektor Digital
Proyektor digital memainkan peranan penting dalam pembentukan sistem home theater. Proyektor ini menggunakan standar SVGA resolusi i. e. 800.600 piksel dalam perangkat mahal. Biaya proyektor digital ditentukan oleh resolusi dan juga kecerahan. Jika Anda akan menggunakannya dalam ruang besar atau aula konferensi besar yang harus kecerahan dari 1.000 sampai 4.000 ANSI lumens.
Proyektor digital pertama adalah proyektor Eidophor yang diperkenalkan pada tahun 1950. Proyektor Eidopher menggunakan permukaan berminyak di disk yang berputar dengan cahaya bersinar melalui itu dan mempekerjakan berkas elektron untuk mengganggu minyak dalam cara tertentu. LCD proyektor digital yang portabel cukup ringan jika dibandingkan dengan CRT dan dapat dengan mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Ini sangat populer dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran.
- Proyektor LCD
- Proyektor CRT
Ada beberapa kelemahan semacam ini proyektor. Model CRT biasanya cukup mahal, mulai dari sekitar $ 10, 000. Mereka juga besar, seringkali membutuhkan jumlah yang sama ruangan sebagai 20-inch TV. Juga, untuk proyektor CRT untuk bekerja secara maksimal kemampuan, ruangan gelap diperlukan.
- Proyektor DLP
DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari tiga lapis cermin-cermin mikro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga udara yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat. Kemiringan setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang ada pada DMD. Cermin-cermin ini dapat bergerak membelokkan cahaya sampai 5000 kali per detik.
Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu set optik saja. Kesederhanaan ini membuat proyektor DLP lebih ringkas dan ringan. Beratnya dapat mencapai kurang dari 250 gram.
Contrast Ratio dan struktur pixel DLP juga lebih baik. Hal ini disebabkan oleh sistem transmisive yang dimiliki oleh DLP. Meskipun pada beberapa sisi DLP lebih baik dari LCD, DLP juga memiliki kekurangan. Penggunaan colorwheel pada DLP mengurangi nilai brightness proyektor. Dari segi harga, proyektor DLP juga lebih mahal, sebab ongkos produksi yang dibutuhkannya memang tinggi.
DLP memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan LCD. Perbedaan lain juga terdapat pada cara DLP memberi warna pada cahaya yang lewat lampu proyektor. Cermin mikro pada chip DLP tidak memiliki warna yang spesifik untuk memberi warna pada gambar. Sehingga diperlukan filter warna (berupa lingkaran yang berisi warna-warna dasar merah, hijau dan biru) yang berputar dengan ritme tertentu dan tersinkronisasi dengan pergerakan cermin mikro. Cahaya yang tidak dipakai pada gambar akhir akan dibelokkan keluar dari jalur bias oleh cermin mikro. Proyektor hi-end ada yang membenamkan 3 chip DLP dalam perangkatnya. Tiap chip menangani warna dasar yang berbeda. Sehingga biasanya memiliki harga yang mahal (sekitar US$10.000-an keatas). Keunggulan teknologi DLP terdapat pada ringkasnya ruang cahaya yang diperlukan. Hal ini tentu mempengaruhi ukuran “bodi” proyektor. Selain itu, kontras warna yang dihasilkan proyektor DLP sangat baik dengan kualitas warna hitam yang lebih baik. Piksel yang terlihat pada gambar yang dihasilkan oleh proyektor LCD juga dapat diminimalisir dengan baik oleh teknologi DLP. Sedangkan kelemahan DLP terdapat pada lingkaran warna yang merupakan salah satu komponen pentingnya. Pada beberapa kasus, lingkaran warna ini dapat menghasilkan “efek pelangi”. Yaitu munculnya warna asing di luar 3 warna primer yang ada akibat kesalahan perputaran lingkaran warna.
- Proyektor LCOS
Bahkan resolusi teknologi ini d iperhitungkan dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel. Sangat tinggi, bahkan yang tertinggi. Teknologi ini juga mengurangi artefak yang muncul pada LCD.
Selain itu, LCOS memiliki kontrol analog seperti layaknya LCD dengan gradasi warna yang lebih baik dibandingkan DLP. Contrast ratio teknologi ini juga lebih baik dibandingkan LCD meskipun tidak terlalu lebih baik dari DLP. Namun, nilai brightness-nya sejajar dengan LCD yang artinya lebih baik dari DLP.
2. Proyektor transparansi
- Proyektor Film
- Proyektor Slide
- Proyektor Overhead (OHP)
Overhead proyektor yang mudah digunakan dan mereka merupakan yang pertama yang akan digunakan untuk kelas bisnis dan presentasi. Ini adalah sebelum kedatangan data dan video proyektor. Proyektor yang dapat diatur dalam 10 detik, lengan dapat bertekad untuk mudah dibawa. Resolusi di kisaran 4000 lumens. OHP yang dilengkapi dengan aksesoris seperti portabel berdiri sehingga proyektor dapat ditempatkan di tengah kelas, yang dpt layar, perpanjangan kabel dengan panjang yang berbeda, dan sockets.
- Magic Lantern
- Enlarger
b. Cara Pemasangan Proyektor ke PC
Pada umumnya, proyektor yang digunakan di sekolah-sekolah berjenis LCD atau DLP. Untuk menyalakan proyektor, memakai kabel power seperti pada gambar berikut.
Kemudian untuk menyambungkan ke PC, digunakan kabel vga (biasanya ujungnya biru). Kabel vga dimasukkan dalam proyektor kemudian ujung lainnya dimasukkan dalam CPU. Agar tampilannya mudah atau bisa dilihat di monitor dan di layar, maka kabel vga dari monitor dimasukkan dalam proyektor.
c. Cara Pemasangan Proyektor ke Notebook
Cara pemasangannya sama dengan ke PC, yang berbeda hanya tidak memakai monitor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar