National Security Agency (NSA) Amerika Serikat
akhir-akhir ini mendapatkan banyak sorotan terkait aksi penyadapan yang
mereka lakukan. Terlebih aksi penyadapan tersebut tak hanya mereka
lakukan kepada negara lain, melainkan juga ke perusahaan-perusahaan
besar seperti Google, Microsoft, Apple dan lain-lain.
Dan kini, menurut sebuah laporan yang ditulis oleh Reuters, aksi
penyadapan NSA itu tak dilakukan sendiri. Mereka ternyata melibatkan
produsen software keamanan untuk mempermudah aksi penyadapan. Menurut
laporan tersebut, NSA bersedia membayar sebesar 10 juta USD kepada salah
satu perusahaan software keamanan bernama RSA agar membuat produk
aplikasi enkripsi miliknya memiliki kelonggaran atau disebut dengan
istilah back door.Pihak RSA pun membantah kalau adanya back door di software keamanan miliknya dilakukan dengan sengaja oleh perusahaan. Dalam pernyataannya, RSA mengatakan kalau adanya lubang keamanan pada produk aplikasi miliknya itu terjadi tanpa sepengetahuan perusahaan.
Dugaan keterlibatan perusahaan software keamanan seperti RSA ini pun menimbulkan kecurigaan lainnya. Tak menutup kemungkinan kalau NSA juga bekerja sama dengan perusahaan software keamanan lainnya. Terlebih angka yang diberikan cukup menggiurkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar